1 DESKRIPSI TENTANG MODEL THINK PAIR
AND SHARE
Ciri
utama pada model pembelajaran kooperatif tipe think pair share adalah tiga
langkah utamanya yang dilaksanakan dalam proses pembelajaran, yaitu langkah
think (berpikir secara individual) , pair (berpasangan dengan teman), dan share
(berbagi jawaban dengan teman yang lain atau seluruh kelas)
1) Think
(berpikir secara individual)
Pada tahap think, guru mengajukan suatu
pertanyaan atau masalah yang dikaitkan dengan pelajaran, dan siswa diminta
untuk berpikir secara mandiri mengenai pertanyaan atau masalah yang diajukan.
Pada tahapan ini, siswa sebaiknya diminta untuk menuliskan jawaban mereka, hal
ini karena guru tidak dapat memantau semua jawaban siswa sehingga melalui
catatan tersebut guru dapat mengetahui jawaban yang harus diperbaiki atau
diluruskan di akhir pembelajaran. Dalam menentukan batasan waktu untuk tahap
ini, guru mempertimbangkan pengetahuan dasar siswa untuk menjawab pertanyaan
yang diberikan, jenis dan bentuk pertanyaan yang diberikan serta alokasi waktu
pembelajaran untuk setiap kali pertemuan.
Kelebihan dari tahap ini adalah guru
memberikan waktu yang cukup untuk siswa berpikir sehingga memberikan kesempatan
kepada siswa untuk merumuskan jawaban mereka sendiri sebelum pertanyaan
tersebut dijawab oleh siswa lain. Siswa juga mempunyai cukup waktu untuk
menggali informasi sehingga mendapatkan pengetahuan baru dan menyeluruh
berkaitan dengan materi pembelajaran. Selain itu, guru dapat mengurangi masalah
adanya siswa yang mengobrol, karena setiap siswa memiliki tugas untuk merumuskan
dan menuliskan jawaban mereka sendiri.
2) Pair
(berpasangan dengan teman)
Langkah kedua adalah guru meminta para
siswa untuk berpasangan dan mendiskusikan mengenai apa yang telah dipikirkan.
Interaksi selama periode ini dapat menghasilkan jawaban bersama. Biasanya guru
mengizinkan tidak lebih dari 4 atau 5 menit untuk berpasangan. Setiap pasangan
siswa saling berdiskusi mengenai hasil jawaban mereka sebelumnya sehingga akan
diperoleh hasil akhir yang lebih baik, karena siswa mendapat tambahan informasi
dan pemecahan masalah yang lain. Sebaiknya guru mengatur giliran berbicara
untuk masing-masing siswa dalam pasangan, agar setiap siswa mendapatkan
kesempatan untuk berbicara dan mendengarkan pendapat orang lain.
Kelebihan dari tahap ini adalah masing-masing
siswa dalam pasangan diberikan waktu secara bergiliran untuk mengutarakan
jawaban dan argumennya masing-masing.
Siswa dilatih dan diasah agar memiliki keterampilan sosial dalam hal ini
kemampuan mengutarakan pendapat kepada orang lain, menghargai pendapat dan
membuat dan menerima kesepakatan bersama
sebelum pada akhirnya mereka melaporkan jawaban hasil diskusi mereka di depan
kelas.
3) Share
(berbagi jawaban dengan siswa lain atau seluruh kelas)
Pada langkah akhir ini guru meminta
pasangan-pasangan tersebut untuk berbagi hasil pemikiran mereka dengan siswa
lain atau dengan seluruh kelas. Pada langkah ini akan menjadi efektif jika guru
berkeliling kelas dari pasangan satu ke pasangan yang lain, sehingga seperempat
atau separuh dari pasangan-pasangan tersebut memperoleh kesempatan untuk
melapor. Langkah ini menolong agar semua kelompok menjadi lebih memahami
mengenai pemecahan masalah yang diberikan berdasarkan penjelasan kelompok yang
lain. Hal ini juga agar siswa benar-benar mengerti ketika guru memberikan
koreksi maupun penguatan di akhir pembelajaran.
2 PERBEDAAN THINK PAIR SHARE DENGAN 2
MODEL PEMBELAJARAN LAIN
TPS
|
STAD
|
Jigsaw
|
|
Keluasan
materi
|
Informasi
akademik mulai dari yang sederhana hingga kompleks
|
Informasi
kademik sederhana
|
Informasi
akademik secara menyeluruh
|
Bentuk
kerja
|
Kerja
individu dan kerja sama kelompok
|
Kerja sama
kelompok
|
Kerja sama
kelompok
|
Struktur kelompok
|
Kelompok
belajar heterogen berpasangan terdiri atas 2 siswa
|
kelompok
belajar
heterogen terdiri
dari 4-6 siswa
|
kelompok
belajar heterogen terdiri dari 4-6 siswa, menggunakan pola “kelompok asal”
dan
“kelompok
ahli”
|
Tugas
utama
|
Siswa mengerjakan
tugas secara individu kemudian berbagi informasi dengan pasangannya dan
membuat laporan
|
Saling bantu
membantu untuk memperdalam
materi yang
sudah diberikan
|
Siswa
mempelajari materi dalam “kelompok ahli”, Kemudian membantu anggota “kelompok
asal”
mempelajari
materi itu
|
Penilaian
|
Tes
individual dan kelompok
|
Tes individual
|
Tes
individual atau kelompok
|
Karakteristik
|
Tiga
langkah utama pada model pembelajaran TPS, think (berpikir mandiri), pair
(berpasangan dan berdiskusi) dan share (berbagi informasi/laporan dengan
teman lain atau seluruh kelas)
|
Penilaian
kelompok merupakan penjumlahan atau rata-rata dari hasil tes individual
masing – masing anggotanya.
|
Siswa
berdiskusi dalam kelompok ahli untuk mempelajari dan menguasai sub materi
yang sama. Setelah diskusi selesai, anggota kembali dalam kelompok asal untuk
bergiliran mengajar teman satu kelompok mereka tentang sub materi yang mereka dikuasai sehingga
mendapatkan pengetahuan secara menyeluruh.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar