Kamis, 19 Juni 2014

Model Think Pair and Share (TPS)


1    DESKRIPSI TENTANG MODEL THINK PAIR AND SHARE

Ciri utama pada model pembelajaran kooperatif tipe think pair share adalah tiga langkah utamanya yang dilaksanakan dalam proses pembelajaran, yaitu langkah think (berpikir secara individual) , pair (berpasangan dengan teman), dan share (berbagi jawaban dengan teman yang lain atau seluruh kelas)

1)      Think (berpikir secara individual)

Pada tahap think, guru mengajukan suatu pertanyaan atau masalah yang dikaitkan dengan pelajaran, dan siswa diminta untuk berpikir secara mandiri mengenai pertanyaan atau masalah yang diajukan. Pada tahapan ini, siswa sebaiknya diminta untuk menuliskan jawaban mereka, hal ini karena guru tidak dapat memantau semua jawaban siswa sehingga melalui catatan tersebut guru dapat mengetahui jawaban yang harus diperbaiki atau diluruskan di akhir pembelajaran. Dalam menentukan batasan waktu untuk tahap ini, guru mempertimbangkan pengetahuan dasar siswa untuk menjawab pertanyaan yang diberikan, jenis dan bentuk pertanyaan yang diberikan serta alokasi waktu pembelajaran untuk setiap kali pertemuan.

Kelebihan dari tahap ini adalah guru memberikan waktu yang cukup untuk siswa berpikir sehingga memberikan kesempatan kepada siswa untuk merumuskan jawaban mereka sendiri sebelum pertanyaan tersebut dijawab oleh siswa lain. Siswa juga mempunyai cukup waktu untuk menggali informasi sehingga mendapatkan pengetahuan baru dan menyeluruh berkaitan dengan materi pembelajaran. Selain itu, guru dapat mengurangi masalah adanya siswa yang mengobrol, karena setiap siswa memiliki tugas untuk merumuskan dan menuliskan jawaban mereka sendiri.

2)      Pair (berpasangan dengan teman)
Langkah kedua adalah guru meminta para siswa untuk berpasangan dan mendiskusikan mengenai apa yang telah dipikirkan. Interaksi selama periode ini dapat menghasilkan jawaban bersama. Biasanya guru mengizinkan tidak lebih dari 4 atau 5 menit untuk berpasangan. Setiap pasangan siswa saling berdiskusi mengenai hasil jawaban mereka sebelumnya sehingga akan diperoleh hasil akhir yang lebih baik, karena siswa mendapat tambahan informasi dan pemecahan masalah yang lain. Sebaiknya guru mengatur giliran berbicara untuk masing-masing siswa dalam pasangan, agar setiap siswa mendapatkan kesempatan untuk berbicara dan mendengarkan pendapat orang lain.

Kelebihan dari tahap ini adalah masing-masing siswa dalam pasangan diberikan waktu secara bergiliran untuk mengutarakan jawaban dan argumennya masing-masing.  Siswa dilatih dan diasah agar memiliki keterampilan sosial dalam hal ini kemampuan mengutarakan pendapat kepada orang lain, menghargai pendapat dan membuat dan menerima kesepakatan  bersama sebelum pada akhirnya mereka melaporkan jawaban hasil diskusi mereka di depan kelas.

3)      Share (berbagi jawaban dengan siswa lain atau seluruh kelas)

Pada langkah akhir ini guru meminta pasangan-pasangan tersebut untuk berbagi hasil pemikiran mereka dengan siswa lain atau dengan seluruh kelas. Pada langkah ini akan menjadi efektif jika guru berkeliling kelas dari pasangan satu ke pasangan yang lain, sehingga seperempat atau separuh dari pasangan-pasangan tersebut memperoleh kesempatan untuk melapor. Langkah ini menolong agar semua kelompok menjadi lebih memahami mengenai pemecahan masalah yang diberikan berdasarkan penjelasan kelompok yang lain. Hal ini juga agar siswa benar-benar mengerti ketika guru memberikan koreksi maupun penguatan di akhir pembelajaran.


2                 PERBEDAAN THINK PAIR SHARE DENGAN 2 MODEL PEMBELAJARAN LAIN

TPS
STAD
Jigsaw
Keluasan materi
Informasi akademik mulai dari yang sederhana hingga kompleks
Informasi kademik sederhana
Informasi akademik secara menyeluruh 
Bentuk kerja
Kerja individu dan kerja sama kelompok
Kerja sama kelompok
Kerja sama kelompok
Struktur kelompok
Kelompok belajar heterogen berpasangan terdiri atas 2 siswa
kelompok belajar
heterogen terdiri dari 4-6 siswa
kelompok belajar heterogen terdiri dari 4-6 siswa, menggunakan pola “kelompok asal” dan
“kelompok ahli”
Tugas utama
Siswa mengerjakan tugas secara individu kemudian berbagi informasi dengan pasangannya dan membuat laporan
Saling bantu membantu untuk memperdalam
materi yang sudah diberikan
Siswa mempelajari materi dalam “kelompok ahli”, Kemudian membantu anggota “kelompok asal”
mempelajari materi itu
Penilaian
Tes individual dan kelompok
Tes individual
Tes individual atau kelompok
Karakteristik
Tiga langkah utama pada model pembelajaran TPS, think (berpikir mandiri), pair (berpasangan dan berdiskusi) dan share (berbagi informasi/laporan dengan teman lain atau seluruh kelas)
Penilaian kelompok merupakan penjumlahan atau rata-rata dari hasil tes individual masing – masing anggotanya.
Siswa berdiskusi dalam kelompok ahli untuk mempelajari dan menguasai sub materi yang sama. Setelah diskusi selesai, anggota kembali dalam kelompok asal untuk bergiliran mengajar teman satu kelompok mereka tentang  sub materi yang mereka dikuasai sehingga mendapatkan pengetahuan secara menyeluruh.


Tidak ada komentar:

Comment Box is loading comments...